
Peristiwa 1
Bima adalah salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan budaya. Berawal dari komunitas maritim yang mengandalkan laut sebagai sumber kehidupan, Bima berkembang menjadi pusat perdagangan dan peradaban di kawasan timur Indonesia. Letak geografis yang strategis di pesisir membuatnya menjadi titik temu pedagang dari berbagai penjuru Nusantara dan mancanegara, termasuk pedagang dari Tiongkok, India, dan Arab. Interaksi ini memperkaya budaya dan tradisi masyarakat Bima.
Jejak sejarah Bima dimulai sejak era prasejarah dengan ditemukannya artefak megalitik yang menunjukkan aktivitas manusia sejak ribuan tahun lalu. Memasuki periode sejarah, pengaruh Hindu-Buddha mulai terasa melalui hubungan perdagangan dan diplomasi dengan kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya. Pengaruh ini terlihat dari berbagai peninggalan arkeologis dan tradisi masyarakat yang berkembang.
Pada abad ke-17, Bima mengalami perubahan besar dengan masuknya Islam yang dibawa oleh pedagang dan ulama dari Gujarat dan Timur Tengah. Islamisasi ini mendorong transformasi sistem pemerintahan dari kerajaan menjadi kesultanan, yang kemudian memperkuat identitas keagamaan masyarakat Bima. Sejak saat itu, Bima menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Nusa Tenggara.
